Belajar Bahasa Jepang

Friday, October 23, 2009

Tiga partikel terakhir (bohong!)

Partikel inklusif 「と」
Partikel 「と」 mirip dengan 「も」 karena sama-sama mengandung arti inklusif. 「と」 menggabungkan dua atau lebih nomina dengan arti "dan".
(1) スプーンとフォークで魚を食べた。- Makan ikan dengan sendok dan garpu.
(2) 本と雑誌と葉書を買った。- Membeli buku, majalah, dan kartu pos.
Kegunaan lain 「と」 yang mirip adalah untuk menyatakan aksi yang dilakukan bersama orang lain.
(1) 友達と話した。- Berbicara dengan teman.
(2) 先生と会った。 - Bertemu dengan guru.
Partikel pendaftar samar 「や」 dan 「とか」
Partikel 「や」, persis seperti partikel 「と」, digunakan untuk mendaftar nomina. Hanya saja sifatnya lebih samar dari 「と」. Makna yang terkandung adalah mungkin ada hal-hal tambahan yang tidak ikut didaftar, dan mungkin saja tidak semua benda yang didaftar sesuai. Di bahasa Indonesia, kamu bisa menganggapnya mirip daftar yang menggunakan "dst.".
(1) 飲み物やカップやナプキンは、いらない?- Kamu tidak perlu (hal-hal seperti) minuman, gelas, serbet, dan yang lainnya?
(2) 靴やシャツを買う。- Membeli (hal-hal semacam) sepatu, baju, dll...
「とか」 juga artinya sama dengan 「や」 tapi lebih untuk bahasa percakapan.
(1) 飲み物とかカップとかナプキンは、いらない?- Kamu tidak perlu (hal-hal seperti) minuman, gelas, serbet, dan yang lainnya?
(2) 靴とかシャツを買う。- Membeli (hal-hal semacam) sepatu, baju, dll...
Partikel 「の」
Partikel 「の」 adalah partikel yang ampuh karena memiliki banyak guna. Partikel tersebut dikenalkan di sini karena seperti partikel 「と」 dan 「や」, dia bisa digunakan untuk menghubungkan nomina. Kita lihat beberapa contohnya.
(1) ジャヤの本。- Buku yang bersifat Jaya.
(2) 本のジャヤ。- Jaya yang bersifat buku.
Contoh pertama maksudnya adalah "buku milik Jaya". Kamu akan sangat sering menjumpai 「の」 yang memiliki arti kepemilikan seperti ini. Contoh lain yang artinya sama adalah 「私の先生」 yaitu 'guru milik saya' (guru saya).
Contoh kedua kemungkinan besar kalimat salah, tapi bisa saja kita bayangkan suatu dunia fantasi di mana benda-benda seperti buku, kursi, dan cangkir hidup sehingga bisa bergerak dan tertawa seperti kita. Kalau ada buku yang bernama Jaya, maka contoh kedua menggambarkannya dengan tepat: "Jaya yang merupakan buku". Contoh lain yang artinya sama adalah 「母のギタ」 yang artinya "Gita yang merupakan sang ibu" (untuk kontras dengan "Rina yang merupakan anaknya" dan "Toni, bapaknya" misalnya).
Intinya, partikel 「の」 memungkinkan nomina bertindak layaknya adjektiva, memodifikasi nomina lainnya. Itulah alasan digunakannya 'yang bersifat' pada terjemahan literalnya. Bisa dilihat dari contoh (2) bahwa 「の」 tidak harus selalu berarti kepemilikan seperti pada (1). Inilah contoh lainnya.
(1) ジャヤは、インドネシアの大学の学生だ。- Jaya adalah murid universitas Indonesia.
Di sini maksudnya tentu saja adalah suatu universitas yang berada di Indonesia (bukan UI!). Perhatikan urutan modifikasinya, yaitu Jaya adalah murid dari universitas yang bersifat Indonesia. Kebalikannya yaitu 「学生の大学のインドネシア」 berarti "Indonesia yang bersifat universitas murid" dan tidak masuk akal.
Nomina yang dimodifikasi bisa dihilangkan jika dari konteks sudah jelas apa yang dihilangkan. Contoh berikut menunjukkan bagaimana kata-kata yang tidak perlu bisa dihilangkan.
(1) そのシャツは誰のシャツ?- Baju itu baju milik siapa?
(2) ジャヤのシャツだ。- Baju milik Jaya.
bisa menjadi:
(1) そのシャツは誰の?- Baju itu milik siapa?
(2) ジャヤのだ。- Milik Jaya.
(「その」 adalah singkatan 「それ+の」 jadi dia langsung memodifikasi nomina karena memiliki partikel 「の」 intrinsik. Kata sejenis misalnya 「この」 dari 「これの」 dan 「あの」 dari 「あれの」.)
Penggunaan 「の」 seperti ini pada intinya menggantikan nominanya dan bahkan partikel 「の」 berperan menjadi nominanya. Kita pada dasarnya bisa memperlakukan adjektiva dan verba seperti nomina dengan menambahkan partikel 「の」. Partikelnya akan menjadi nomina generik, dan kita bisa memperlakukannya layaknya nomina biasa.
(1) 白いのは、かわいい。- Benda yang putih bersifat imut.
(2) 授業に行くのを忘れた。- Lupa hal pergi ke kelas.
Perhatikan bahwa di bahasa Indonesia kita bisa dengan sederhana mengatakan "lupa pergi" karena entah bagaimana di bahasa Indonesia verba juga bisa langsung menempati posisi-posisi nomina. Namun di bahasa Jepang, verba harus diubah menjadi nomina sebelum hal itu bisa dilakukan. Makannya, "pergi" harus diubah dulu menjadi "hal pergi" di contoh (2).
Dengan 「の」, sekarang kita bisa menggunakan partikel objek langsung, topik, dan pengidentifikasi dengan verba dan adjektiva. Kita tidak harus menggunakan partikel 「の」 di sini. Kita bisa menggunakan nomina 「物」, yang merupakan benda generik, atau 「こと」 untuk kejadian generik. Contohnya, kita juga bisa mengatakan:
(1) 白い物は、かわいい。- Benda yang putih bersifat imut.
(2) 授業に行くことを忘れた。- Lupa hal pergi ke kelas.
Namun, partikel 「の」 sangatlah berguna karena kamu tidak perlu menyatakan nomina apapun. Di contoh berikutnya, partikel 「の」 tidak menggantikan nomina apapun, namun hanya memungkinkan kita memodifikasi klausa verba dan adjektiva layaknya klausa nomina. Klausa subordinatnya ditandai.
(1) 毎日勉強するのは大変。 - Hal belajar setiap hari bersifat berat.
(2) 毎日同じ物を食べるのは、面白くない。- Hal makan benda sama setiap hari tidak menarik.
Kamu mungkin sadar bahwa kata 「同じ」 langsung memodifikasi 「物」 walaupun dia jelas bukan adjektiva-i. Saya tidak tahu kenapa ini bisa terjadi. Satu kemungkinan adalah bahwa dia sebetulnya adalah adverbia, yang akan kita lihat nanti tidak butuh partikel.
Tentunya, bahkan saat menggunakan 「の」 untuk menggantikan nomina, kamu tetap perlu 「な」 untuk memodifikasi nominanya saat adjektiva-na digunakan.
(1) 静かな部屋が、リナの部屋だ。- Kamar yang hening adalah kamar milik Rina.
menjadi:
(1) 静かなのが、リナの部屋だ。- Yang hening adalah kamar milik Rina.
Partikel 「の」 dalam memberi penjelasan
Partikel 「の」 yang ditempelkan di akhir kalimat juga bisa memberi nuansa penjelasan ke kalimatmu. Misalnya, kalau seseorang bertanya apakah kamu punya waktu, kamu bisa menggunakan 「の」 di akhir jawabanmu karena kamu memberi penjelasan ke orang tersebut. Arti yang dikandung sepertinya agak susah diterjemahkan ke bahasa Indonesia. Ini contohnya:
(1) 今は忙しいの。- (Saya) sekarang sibuk. (nuansa memberi penjelasan)
Ini terdengar sangat halus dan feminim. Laki-laki dewasa hampir selalu akan menambahkan deklaratif 「だ」 kecuali kalau mereka ingin sengaja terdengar imut.
(2) 今は忙しいのだ。- (Saya) sekarang sibuk. (nuansa memberi penjelasan)
Tapi karena deklaratif 「だ」 tidak bisa digunakan di pertanyaan, 「の」 yang sama di pertanyaan tidak membawa nada feminim dan digunakan baik oleh laki-laki maupun perempuan.
(3) 今は忙しいの?- Apa sekarang (kamu) sibuk? (nuansa meminta penjelasan, untuk penanya laki-laki maupun perempuan)
Dalam menyatakan keadaan benda, saat 「の」 digunakan untuk nada penjelasan ini, kita perlu menambah 「な」 untuk membedakannya dengan partikel 「の」 yang bisa berarti kepemilikan.
(1) リザのだ。- Adalah milik Riza.
(2) リザなのだ。- Adalah Riza. (dengan nuansa memberi penjelasan).
Selain kasus ini, yang lainnya tetap sama seperti sebelumnya.
Pada kenyataannya, walaupun nuansa memberi penjelasan ini digunakan setiap saat, 「のだ」 umumnya digantikan oleh 「んだ」. Mungkin ini karena 「んだ」 lebih mudah diucapkan daripada 「のだ」. Tata bahasa ini bisa terlihat memiliki banyak arti karena dia tidak hanya bisa digunakan dengan berbagai bentuk adjektiva, nomina, dan verba, tapi dia sendiri juga bisa dikonjugasikan seperti keadaan benda. Tabel konjugasinya akan menunjukkan kamu apa maksudnya.
Sebetulnya tidak ada yang baru di sini. Tabel pertama hanya menambahkan 「んだ」 (atau 「なんだ」) ke verba, nomina, atau adjektiva yang terkonjugasi. Tabel kedua menambahkan 「んだ」 (atau 「なんだ」) ke verba, nomina, atau adjektiva yang tidak terkonjugasi lalu mengkonjugasikan bagian 「だ」 dari 「んだ」 seperti pada pernyataan keadaan benda untuk nomina dan adjektiva-na. Jangan lupa untuk selalu menambahkan 「な」 pada nomina dan adjektiva-na.
「んだ」 ditempelkan ke berbagai konjugasi
(Kamu bisa mensubstitusi 「の」 atau 「のだ」 untuk 「んだ」)
Nomina/Adj-na Verba/Adj-i
Dasar 学生なんだ 飲むんだ
Negatif 学生じゃないんだ 飲まないんだ
Lampau 学生だったんだ 飲んだんだ
Negatif lampau 学生じゃなかったんだ 飲まなかったんだ
「んだ」-nya sendiri dikonjugasi
(Kamu bisa mensubsitusi 「の」 untuk 「ん」 dan 「の」 atau 「のだ」 untuk 「んだ」)
Nomina/Adj-na Verba/Adj-i
Dasar 学生なんだ 飲むんだ
Negatif 学生なんじゃない 飲むんじゃない
Lampau 学生なんだった 飲むんだった
Negatif lampau 学生なんじゃなかった 飲むんじゃなかった
Sepertinya bentuk lampau dan negatif lampau untuk nomina/adjektiva-na di tabel kedua hampir tidak pernah digunakan (terutama dengan 「の」) tapi saya sertakan untuk kelengkapan.
Beda utama antara menggunakan 「の」 dengan tidak menggunakan apa-apa adalah bahwa kamu mengatakan ke pendengarnya, "Dengar, ini alasannya", tidak hanya sekedar memberi informasi baru. Sebagai contoh, jika ada yang bertanya "Apa kamu sekarang sibuk?" kamu bisa dengan sederhana menjawab 「今は忙しい」. Tapi jika ada yang bertanya "Kenapa kamu tidak bisa bicara denganku?", karena jelas bahwa kamu perlu memberi penjelasan, kamu akan menjawab 「今は忙しいの」 atau 「今は忙しいん だ」. Tata bahasa ini penting untuk meminta penjelasan pada pertanyaan. Misalnya, kalau kamu ingin bertanya "Eh, bukannya (sudah) telat?" kamu tidak bisa hanya bertanya 「遅くない?」 karena itu artinya "Tidak telat?" dan hanya meminta jawaban "ya" atau "tidak". Kalau kamu butuh suatu penjelasan, kamu perlu bertanya dalam bentuk 「遅いんじゃない?」.
Mari kita lihat contoh-contoh situasi yang menggunakan tata bahasa ini. Karena 「の」 seringkali susah diterjemahkan, maka nuansa yang dikandungnya hanya akan dituliskan dalam tanda kurung.
Contoh 1
リナ: どこに行くの?- Mau pergi ke mana? (meminta penjelasan)
ジャヤ: 授業に行くんだ。- Masuk ke kelas. (nada menjelaskan)
Contoh 2
リナ: 今、授業があるんじゃない?- Bukannya sekarang ada kelas? (menyangka ada kelas)
ジャヤ: 今は、ないんだ。- Sekarang tidak ada. (nada menjelaskan)
Contoh 3
リナ: 今、授業がないんじゃない?- Bukannya sekarang tidak ada kelas? (menyangka tidak ada kelas)
ジャヤ: ううん、ある。- Tidak, (sekarang) ada.
Contoh 4
リナ: その人が買うんじゃなかったの?- Bukannya orang itu tadi akan membeli? (menyangkan orangnya akan membeli)
ジャヤ: ううん、先生が買うんだ。- Tidak, guru adalah yang akan membeli. (nada menjelaskan)
Contoh 5
リナ: 朝ご飯を食べるんじゃなかった。 - Seharusnya tadi tidak sarapan. (menjelaskan bahwa sarapannya seharusnya tidak dimakan)
ジャヤ: どうして? - Kenapa?
posted by karkun1976 at 5:21 PM

0 Comments:

Post a Comment

<< Home